Sabtu, 10 Januari 2009

musik indo

Sebagai sosok yang punya banyak penggemar, penyanyi solo maupun dalam versi kelompok atau band seharusnya tahu kalau mereka sangatlah mudah memberikan pengaruh. Mulai dari model rambut, gaya berpakaian, sepatu, dan sebagainya. Dan bisa jadi termasuk gaya berbahasanya lewat lagu-lagu yang dinyanyikan.

Kalau kita tilik ke masa lalu, Dewa19 yang begitu digdaya sampai belasan tahun tanpa terkalahkan (mungkin sampai saat ini masih belum ada yang dapat menyamai indahnya permainan kata-kata yang dipakai Ahmad Dhani) patut dijadikan contoh kualitas musik Indonesia. Bukan cuma Dewa19, tapi Slank, Koes Ploes, Boomerang, dan lain sebagainya. Kesemuanya adalah icon musik Indonesia. Dan mungkin Anda setuju dengan saya bahwa kualitas musik mereka memang baik dan dapat dinikmati sepanjang jaman. 

Dewasa ini, banyak band baru berseliweran keluar masuk dapur rekaman. Ambil contoh Kangen Band, ST12 dan semacamnya. Ada yang salah? Tidak! Namun musik yang mereka usung tidak lebih dari musik biasa, setidaknya seperti itulah anggapan teman saya di atas - Heru. Atas dasar apa kita menyalahkan mereka atas musik “simple” mereka? Bukankah banyak juga yang mendewakan musik mereka? Apa ini hanya sebatas masalah selera musik Indonesia yang sudah menurun? Mungkin begitu.

Saya tidak menyalahkan band-band baru seperti itu, karena toh mereka juga mencari nafkah dengan pemikiran mereka sendiri. Saya sesungguhnya harus mengacungi jempol atas usaha mereka. Namun coba perhatikan beberapa tahun ke depan, apa dampaknya? Mungkin bakal makin banyak band yang mencoba peruntungan hanya dengan bermodalkan bisa maen musik dan sedikit mampu menulis lagu. Lirik tidak bermakna, musik sederhana, namun banyak peminat. Hanya impian?

Dunia musik Indonesia harus diperbaiki! Apa pendapat Anda?